Kita semua sepakat, bahwa mendapatkan pendanaan dari modal ventura jadi suatu hal yang sulit. Di Amerika Serikat misalnya, menurut US Small Business Administration setiap tahunnya 600 ribu bisnis baru bermunculan, hanya 300 yang hanya mendapat pendanaan dari VC.
Itu berarti sekitar 99,95% tidak mendapatkan pendanaan dari modal ventura. Oleh karena itu, 4 opsi pendanaan ini bisa jadi alternatif kamu untuk mendapatkan pembiayaan untuk startup tahap awal.
1. Angle Investor
Bagi kamu yang masih berada di fase awal dan kebutuhan modalnya masih belum besar maka mencari angel investor bisa jadi alternatif pendanaan..
Meski dana yang ditawarkan tidak sebanyak modal ventura atau biasanya tidak lebih dari US$ 1 juta atau sekitar 15 miliar rupiah , tetapi angel investor dapat menawarkan pengalaman dan keahlian untuk pengembangan startup.
Sebab angel investor biasanya berasal dari kalangan penguasa atau mantan pengusaha yang telah mapan secara ekonomi, memiliki kapabilitas bisnis yang mumpuni, jaringan koneksi yang baik dan kaya akan wawasan industri. Ini dapat menjadi nilai tambah dalam pengembangan startup kita.
2. Friends & Family
Jika sulit menemukan investor, baik VC maupun angel, maka orang-orang terdekat bisa jadi alternatif lain. Mendapatkan investasi dari keluarga dan orang-orang yang mengenal kita relatif lebih mudah dibanding ke orang yang tidak mengenal kita.
Namun mendapatkan investasi dari keluarga dan kenalan juga punya resiko. Yaitu potensi hubungan baik terganggu karena uang mereka berpotensi hilang jika bisnis yang kita jalankan gagal.
Contoh bisnis yang dapat pendanaan awal dari keluarga dan kerabat adalah Jeff Bezos, founder Amazon, yang mendapatkan investasi dari orang tua dan kerabat terdekatnya.
3. Crowdfunding
Crowdfunding atau urun dana dari masyarakat untuk mendanai bisnis kita dapat menjadi alternatif pendanaan lainnya. Di luar negeri ada beberapa platform crowdfunding yang dimanfaatkan bagi para pengusaha pemula untuk mendapatkan modal dari masyarakat.
Ada crowdfunding yang menawarkan imbal balik akses lebih awal pada produk yang sedang dibuat seperti Kickstarter dan Indigogo. Ada juga crowdfunding yang menawarkan kepemilikan saham bersama seperti yang ditawarkan oleh Equity Crowdfunding atau Security Crowd Funding.
4. Accelerators
Program akselerator bisa menjadi wadah untuk kamu mendapatkan peluang pendanaan. Biasanya ada beberapa program accelerator yang selain memberikan akses mentor juga memberikan pendanaan awal kepada para pesertanya.
Di US banyak sekali program accelerator ternama yang menawarkan model memberikan pendanaan untuk saham tertentu sekaligus memberikan pendampingan. Contoh yang terkenal adalah Y Combinator, Seedstars, dan 500 Startups.
Di Indonesia program accelerator dengan berbagai modelnya juga mulai bermunculan. Misal seperti Founderplus, Startup Studio, Tinc, Indigo, DSLaunchpad, dll.
5. Grant
Mendapatkan hibah atau hadiah dalam berbagai program seperti program pemerintah maupun lomba juga bisa jadi salah satu alternatif pendanaan. Alternatif ini tidak perlu mengorbankan saham atau perlu dikembalikan, namun lebih sulit didapatkan karena startup perlu berkompetisi dengan banyak pesaing lainnya. Beberapa hibah yang menawarkan pendanaan misalnya program hibah BRIN, program P2MW Kemendikbud untuk yang masih mahasiswa, dan beragam kompetisi startup lainnya.
6. Pinjaman
Untuk startup yang memiliki jaminan dapat memanfaatkan pendanaan dari lembaga keuangan seperti perbankan. Ada juga program KUR dalam batas minimal tertentu yang tidak membutuhkan jaminan.
Alternatif lainnya juga bisa dengan akses P2P lending produktif. Namun biaya dalam bentuk margin atau bunganya lebih tinggi dibanding bank. Walaupun persyaratannya bisa lebih sesuai dengan profile startup yang belum bankable.
Pastikan jika mengambil opsi pendanaan ini kita benar-benar memiliki mitigasi risiko yang baik karena kita perlu mengatur cash flow untuk pengembalian dana.