Banyak sekali founder startup yang bertanya tentang bagaimana cara valuasi startup yang masih berada di fase early stage. Fase early stage adalah fase dimana startup masih di masa awal pendirian. Beberapa ciri misalnya : masih belum punya revenue, produk masih berbentuk MVP (Minimum Viable Product) yang terus disempurnakan, atau jika ada traction jumlahnya masih sangat terbatas. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana teknik yang biasa digunakan oleh para investor dalam menjustifikasi valuasi sebuah startup di early stage.
Tantangan Valuasi Early Stage Startup
Penghitungan valuasi startup early stage lebih menantang dibandingkan menghitung valuasi perusahaan yang sudah matang. Perhitungan valuasi perusahaan yang sudah matang dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan ilmu keuangan/akuntansi seperti metode Discounted Cash Flow (DCF) , Earning Multiples, atau Asset Based Valuation.
Metode-metode kuantitatif di atas sulit digunakan untuk startup early stage karena mereka masih belum memiliki riwayat kinerja historis keuangan yang dapat dijadikan bahan untuk melakukan proyeksi ke depan. Jangankan historis keuangan, beberapa startup early stage bahkan masih belum menghasilkan revenue. Padahal metode-metode kuantitatif seperti DCF membutuhkan penelusuran 3 hingga 5 tahun historical laporan keuangan untuk membuatnya akurat.
Yang Perlu Diketahui Dalam Valuasi Startup Early Stage
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui sebelum melakukan penghitungan valuasi untuk early stage startup:
- Di fase awal, valuasi startup relatif masih rendah. Seiring dengan semakin banyak milestone tercapai maka valuasi dapat bertambah.
- Dalam fundraising founder akan menukar sebagian porsi kepemilikan dengan uang investasi untuk mengembangkan bisnisnya.
- Jumlah uang investasi yang didapat dan valuasi yang disepakati akan menentukan seberapa besar kepemilikan yang akan diberikan untuk investor.
- Tidak ada formula pasti dalam menentukan valuasi early stage startup.
- Valuasi early stage startup dibuat dari kesepakatan antara founder dan investor.
- Investor ingin valuasi rendah, sedangkan founder ingin valuasi tinggi. Valuasi startup adalah titik dimana investor dan founder sepakat akan nilainya.
Metode Valuasi Early Stage Startup
Biarpun tidak ada metode pasti untuk menghitung valuasi early stage startup, namun ada beberapa metode yang banyak digunakan oleh para investor dalam menentukan range valuasi yang dapat mereka terima.
Pada kesempatan ini kita akan bahas beberapa metode seperti : Market Comparable Valuation Method, Step Up Valuation Method, dan VC Valuation Method. Mari kita bahas satu per satu.
1. Market Comparable Valuation Method
Salah satu cara tercepat dan sederhana dalam valuasi early stage startup. Metode ini membandingkan startup dengan startup lain yang sudah melakukan fundraising dengan valuasi yang disepakati bersama investornya tersebut.
Gambaran metode ini adalah mencari startup lain yang punya kemiripan karakter dengan startup kita. Jika dalam fundraisingnya mereka divaluasi USD X, maka kita dapat menjadikan nilai tersebut sebagai nilai pembanding. Beberapa karakter yang dijadikan pembanding seperti : stage fundraising, kemiripan profile tim, kemiripan target market, teknologi, dan bisnis model.
Metode ini juga dapat digunakan sebagai tambahan validasi untuk investor. Jika sudah ada investor lain yang melakukan investasi pada startup yang punya karakteristik mirip maka itu adalah salah satu indikator ada investor lain yang percaya terhadap bisnis model startup sejenis. Metode ini juga dapat digunakan sebagai bahan sanity check nilai dari hasil penghitungan valuasi metode lainnya.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menggunakan metode market comparable valuation method:
a. Buat profile singkat startup
Atribut | Your Startup |
---|---|
Industri | F&B |
Niche | Martabak |
Founder Experience | 3 tahun |
Lokasi | Depok |
Traction | 10 early adopter |
Stage Pengembangan | Persiapan launching |
Funding | Bootstrap |
Valuation | TBD |
b. Cari startup dengan profile yang mirip dan diketahui valuasinya
Untuk mencari data tentang startup komparasi kita dapat menggunakan angellist, crunchbase, hacker news, gust, atau platform repository startup lainnya.
c. Bandingkan profile startup kita dengan startup tersebut
Atribut | Startup Kita | Startup Pembanding |
---|---|---|
Industri | F&B | F&B |
Niche | Martabak | Mochi |
Founder Experience | first time founder | experienced founder |
Lokasi | Depok | Tangerang |
Traction | 10 early adopter | 20 customer/hari |
Stage Pengembangan | Persiapan launching | Rilis produk, validasi Product Market Fit |
Funding | Bootstrap | Seed funding USD 100K |
Valuation | TBD | USD 400K |
d. Sesuaikan valuasi dengan perbedaan yang ada
Karena metode ini bukan metode exact dan pasti maka akan sangat mengandalkan pada judgement kita. Untuk membuat pertimbangan menjadi lebih komprehensif kita dapat juga mencari lebih dari 1 pembanding.
2. Step Up Valuation Method
Metode yang mempertimbangkan pencapaian milestone sebuah startup sebagai penyusun nilai valuasinya. Metode ini menggunakan daftar milestone umum sebuah startup. Setiap ada milestone yang terpenuhi maka kitand dapat memberikan tambahan nilai terhadap valuasi startup.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menghitung valuasi menggunakan metode ini:
a. Nilai Startup berdasarkan pada list milestone
Step Up Factor | Yes |
---|---|
Market Size di atas USD 500 juta | v |
Potensi skalabilitas bisnis model | v |
Founder berpengalaman atau pernah exit sebelumnya | |
Punya lebih dari 1 orang founder | v |
MVP selesai | v |
Sudah ada paying customers | |
Memiliki partner yang kredibel dan signifikan | |
Punya roadmap pengembangan dan pencapaian baik | |
Memiliki pengamanan intelectual property | |
Iklim kompetisi yang kondusif | |
Total | 4 |
b. Hitung total valuasi dari milestone yang terpenuhi
Untuk setiap milestone diberi range nilai tertentu, misalnya USD 200K. Misal ada 4 milestone tercapai maka total valuasi 4 x USD 200K = USD 800K
Notes : kita dapat mengubah beberapa faktor/milestone yang dipakai untuk menilai bergantung pada karakteristik startup atau industri. Dalam penentuan valuasi insvestor juga biasanya punya preferensi mana saja faktor yang wajib ada atau tercapai jika ia ingin berinvestasi pada sebuah bisnis, misal market size, paying customer, atau pengalaman founder.
3. VC Valuation Method
Metode ini dikembangkan oleh Prof William A Sahlman dari Harvard. Idenya adalah menghitung berapa besar valuasi saat ini dari target return investasi yang diharapkan oleh investor. Sebagaimana kita tahu, tujuan utama investor dalam berinvestasi di sebuah startup adalah agar nilai investasinya dapat bertumbuh signifikan dalam kurun waktu tertentu. Cara investor mendapatkan return dari pertumbuhan nilai sebuah bisnis adalah dengan menjual kepemilikannya pada waktu tertentu. Hal inilah disebut sebagai exit strategi.
Beberapa langkah dalam menggunakan metode ini :
a. Memperkirakan target nilai valuasi bisnis saat exit
Kita perlu memperkirakan berapa besar valuasi startup kita saat momen exit nanti. Perhitungan valuasi saat exit dapat dihitung dengan proyeksi bisnis yang dibuat. Misal dari proyeksi bisnis yang dibuat founder, didapatkan asumsi bahwa di akhir tahun ke-5 maka revenue tahunan bisnis dapat mencapai USD 25 juta.
Selanjutnya kita hitung berapa perkiraan valuasi bisnis jika revenue menjadi USD 25 juta. Jika mempergunakan teknik perhitungan valuasi perusahaan mature yang sederhana (misal Price Earning Multiply) dengan faktor pengali 2x revenue, maka valuasi diperkirakan mencapai USD 50 juta.
Target revenue tahunan 5 tahun ke depan : USD 25 juta / tahun
Perhitungan valuasi Price Earning Multiply dengan faktor pengali 2x : USD 25 juta x 2 = USD 50 juta
b. Memperkirakan nilai valuasi saat ini dari target yang dibuat
Setelah mengetahui target besar valuasi dalam 5 tahun ke depan, kita perlu menetapkan berapa target peningkatan valuasi selama 5 tahun. Misal investor menargetkan bisnis yang ia invest ditargetkan bertumbuh 20X secara valuasi dalam 5 tahun. Dari sini kita dapat menghitung besar valuasi saat ini.
Target valuasi 5 tahun ke depan : USD 50 juta
Target pertumbuhan valuasi 5 tahun : 20X
Valuasi saat ini : USD 50 juta / 20 : USD 2,5 juta
Jadi untuk mencapai valuasi USD 50 juta yang merupakan 20x pertumbuhan setelah 5 tahun, maka investor perlu invest di bisnis dengan valuasi USD 2,5 juta saat ini.
Metode ini sangat menitikberatkan pada akurasi asumsi kita dapat membuat proyeksi yang akurat terhadap revenue dan valuasi bisnis ke depan. Metode ini juga melakukan pendekatan terhadap cara berpikir investor terhadap prospek portfolio investasinya.
Kita sudah mempelajari sebagian dari metode valuasi early stage startup yang biasa digunakan oleh para venture capitalist. Dari ini kita dapat melihat bahwa valuasi startup yang belum punya kinerja finansial cukup belum bisa diukur dengan perhitungan yang exact dan pasti. Oleh karena itu membutuhkan metode yang dapat melakukan perkiraan dari beberapa sisi.
Semoga dengan mengetahui alternatif metode yang dapat digunakan, kita dapat memiliki dasar dari mana nilai valuasi startup kita berasal. Jangan sampai kita kebingungan menjawab saat ditanya apa dasar dari valuasi yang kita tawarkan pada investor.
Referensi :
Poland, S. R. (2014). Founder’s Pocket Guide: Startup Valuation. 1×1 Media