Karakteristik Tim Startup Kelas A yang Dicari Para Investor

Bagikan artikel ini

Investor perlu mencari startup yang potensial untuk jadi portfolionya. Diantara kriteria yang penting adalah tim yang spesial. Investor mencari tim kelas A dengan konteks dan passion yang tinggi pada market yang dimasuki.

Teamwork | Gambar oleh Fauxels

Berikut beberapa atribut untuk mengidentifikasi apakah tim kita sudah cukup spesial menarik perhatian para investor.

1. Pengetahuan dan Keahlian pada Bidang Industri

Pengalaman dan skill yang tinggi pada industri yang dimasuki akan jadi poin penting bagi investor. Dengan adanya atribut ini memungkinkan startup dapat : 

  • Memahami problem di industri yang akan dimasuki
  • Jejaring terhadap target market yang luas
  • Dapat merancang dan membuat produk / layanan yang relevan dengan kebutuhan dan konteks
  • Kualitas produk / layanan lebih terjamin.

2. Memiliki Pengalaman sebagai Entrepreneur Sebelumnya

Tim yang punya pengalaman sebagai entrepreneur sebelumnya akan lebih disukai oleh investor. Hal ini disebabkan oleh:

  • Punya pengalaman dan pengetahuan memulai dan membesarkan bisnis
  • Probabilitas founder memiliki ketangguhan lebih besar
  • Kepercayaan diri dan kepemimpinan relatif lebih baik.

3. Punya Pengalaman Fundraising atau Exit Sebelumnya

Founder yang punya pengalaman fundraising biasanya sudah mengerti tentang istilah, tahapan, dan kebutuhan dalam proses fundraising. Hal ini dapat memberikan impresi positif pada investor.

Founder yang punya pengalaman exit sebelumnya dapat menjadi bukti pengalamannya dalam membangun bisnis hingga dapat menjual bisnisnya. 

4. Punya Ikatan Personal pada Masalah yang Ditangani

Investor mencari founder yang punya passion dan semangat tinggi pada masalah dan market yang ditangani. 

Ikatan personal dalam bentuk pengalaman personal pada masalah yang ditangani dapat menjadi contoh positif. Contoh : Founder yang membangun startup di bidang kesehatan mental akan lebih kuat jika dibangun oleh founder yang punya pengalaman personal di bidang kesehatan mental

5. Pengalaman Tim Bekerja Bersama

Salah satu resiko tim di startup tahap awal adalah ikatan tim yang belum kuat. Hal ini membuat tim rentan bubar ketika situasi semakin sempit.

Pengalaman bekerja bersama dapat menjadi referensi dan bukti tim punya kecocokan dan ikatan yang kuat. Diharapkan hal itu dapat mengurangi risiko konflik tim yang besar di tengah perjalanan.

6. Tim yang Mau Belajar dan Bisa Menerima Masukan

Investor bukan hanya memberikan uang, tapi juga dapat menjadi advisor yang memberikan masukan pada founder. Oleh karena itu investor suka dengan founder yang rendah hati mau belajar, menerima masukan, dan bisa di-coaching.

Hal ini dapat ditunjukkan dalam interaksi investor dan founder selama intro meeting atau meeting-meeting dalam proses penjajakan investasi.

7. Lebih Dari 1 orang Founder

Biarpun ada contoh bisnis sukses yang didirikan oleh solo founder seperti amazon, sebagian investor lebih menyukai startup yang didirikan oleh lebih dari 1 orang founder. Memiliki lebih dari 1 orang founder punya beberapa manfaat:

  • Ada partner dalam berbagi situasi sulit dan pengambilan keputusan
  • Pembagian kewenangan, kontrol, dan monitoring lebih baik
  • Mitigasi risiko yang lebih baik jika ada salah satu yang keluar