Mengenal Lebih Dalam tentang Acquihiring

Acquihiring

Bagikan artikel ini

Salah satu tantangan terbesar ketika bisnis kita sudah siap dan ingin scaling adalah keterbatasan tim dan sumber daya. Merekrut talenta terbaik adalah hal yang sangat sulit dan butuh sumber daya tidak sedikit.

Dalam melakukan rekrutment tim butuh waktu yang tidak sebentar. Perusahaan berbasis teknologi misalnya rata-rata membutuhkan waktu 40 hari paling cepat untuk merekrut tim. Bayangkan jika kita tidak hanya butuh 1-2 orang yang direkrut, tapi 50 atau 100 orang sekaligus. Hal ini akan jadi kompleksitas yang tinggi. Belum lagi biaya yang dikeluarkan jika menggunakan jasa talent recquiter.

Kebutuhan ini yang membuat sebagian bisnis memilih opsi acquihiring dalam melakukan ekspansi timnya.

Acquihiring adalah strategi bisnis membeli perusahaan lain untuk mendapatkan sumber daya manusianya dibandingkan produk, layanan, atau bisnis modelnya.

Acquihiring dilakukan untuk membuat proses perekrutan sumber daya manusia berkualitas dalam jumlah banyak menjadi lebih mudah, hemat, dan cepat.

Acquihiring

Mengapa dan Kapan Melakukan Acquihiring?

Acquihiring dilakukan dengan motivasi mendapatkan tim berkualitas baik dalam jumlah besar secara cepat dan mudah. Proses ini akan membuat sebuah tim yang sudah punya budaya, cara kerja, pengalaman, dan kapabilitas yang sesuai bisa langsung produktif memberikan nilai tambah pada perusahaan peng-akuisisi. Dari sisi waktu dan tenaga tentu proses ini akan lebih efektif dibandingkan dengan melakukan perekrutan satu per satu.

Metode ini biasa dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki kecukupan dana dan membutuhkan waktu cepat dalam memperbesar ukuran tim. Misalnya mereka ingin segera membuat produk baru atau ekspansi market baru. Oleh karena itu biasanya proses acquihiring ini dilakakukan kepada perusahaan yang secara SDM sudah memiliki kecocokan kapabilitas dengan keperluan perusahaan calon pembeli. Jika pembeli butuh orang jumlah besar untuk menjadi tim produk, maka mereka akan mencari perusahaan dengan talenta teknologi yang besar untuk diakuisisi.

Sebagaimana proses akuisisi pada umumnya, acquihiring juga memiliki beberapa kompleksitas dan tantangan yang harus ditangani dalam prosesnya. Selain kecocokan dengan kebutuhan perusahaan pembeli, acquihiring juga perlu perencanaan integrasi culture yang fit antara dua entitas terkait. Hal ini akan menentukan seberapa cepat tim dari perusahaan yang dibeli dapat langsung fit mulai bekerja melakukan agenda perusahaan pembeli.

Contoh Implementasi Acquihiring

Sudah ada beberapa perusahaan besar di Indonesia maupun dunia yang melakukan proses acquihiring. Diantara nya adalah:

Google Acquihired Milk

Perusahaan pengembang aplikasi mobile

Tahun: 2012

Efishery Acquihired DycodeX

Perusahaan solusi IoT & AI

Tahun: 2024

Gojek Acquihired C42 Engineering & Codeignition

Perusahaan pengembang perangkat lunak dan layanan IT

Tahun: 2016

eFishery Acquihired DycodeX

Rata-rata momentum dari proses acquihiring tersebut adalah saat perusahaan pembeli ingin mengembangkan tim dalam waktu cepat untuk menciptakan produk baru atau mempercepat akselerasi bisnis.

Bagaimana Cara Menghitung Valuasi Acquihiring?

Berbeda dengan akuisisi pada umumnya yang menitikberatkan valuasi pada perhitungan potensi pertumbuhan bisnis ke depan, valuasi dalam proses acquihiring lebih menitikberatkan pada komponen tim dari bisnis yang diakuisisi.

Beberapa komponen yang biasanya dijadikan sebagai bahan pertimbangan penyusun valuasi acquihiring antara lain :

  • Besar gaji di tim seusai dengan harga pasar
  • Estimasi hiring cost dan opportunity cost perusahaan pembeli yang dapat dihemat (biaya hiring agency, biaya tim HR, waktu rekrutmen dan onboarding, dll)
  • Biaya bonus retensi kepada tim yang tetap bertahan
  • Aset perusahaan yang akan dibeli, misalnya cash, aset tidak lancar, termasuk intellectual property
  • Biaya pesangon yang perlu disediakan untuk tim yang tidak bertahan

Formula menghitung valuasi acquihiring:

Acquihire valuation = (Market salaries + hiring cost + Retention bonus + Asset + Opportunity Cost) - (Severance Cost)

Misal:

Sebuah perusahaan konsultan teknologi dengan 30 orang tim (tech talent maupun non tech talent) akan diacquihire oleh perusahaan lainnya.

  • Market salary : gaji setahun anggota tim, biasanya tech talent memiliki faktor pengali lebih tinggi dibanding talent lainnya. Total IDR 3 Milyar
  • Hiring Cost : IDR 3 juta per orang (recruitment, ads, HR staff) = IDR 100 juta
  • Bonus retensi : IDR 20 juta per orang, misal 25 orang bertahan = IDR 500 juta
  • Asset perusahaan : IDR 2 Milyar
  • Opportunity cost : IDR 1 milyar untuk penghematan waktu
  • Pesangon : IDR 50 juta per orang untuk yang tidak bertahan, misal ada 5 orang tidak bertahan = IDR 200 juta

Total valuasi : IDR 3 milyar + IDR 100 juta + IDR 500 juta + IDR 2 milyar + IDR 1 milyar – IDR 200 juta = IDR 4,4 milyar

Valuasi perusahaan yang dibeli melalui proses acquihiring biasanya memang relatif lebih rendah dibandingkan dengan akuisisi bisnis biasa. Dan biasanya perusahaan yang sedang memiliki trend pertumbuhan yang baik akan mempertimbangkan untuk memilih acquihiring sebagai strategi exit bagi para pemiliknya.