1. Brand Positioning
Brand positioning adalah cara atau strategi bagaimana brand bisa diterima dan menetap dalam pikirin target pasarmu berkat keunikan yang brand kamu miliki.
“Founders, pasti pernah kan beli brand air mineral lain, tapi menyebutnya Aqua?”
Siapa sangka, pada awalnya, air mineral yang selalu jadi top of mind ini pernah hampir bangkrut karena produk yang ditawarkan tidak dibutuhkan pasar, karena berpikir air tidak perlu dibeli.
Sampai akhirnya Aqua merubah brand positioningnya “Sehat & Berkualitas”, menaikkan harga dan menyasar segmen khusus, seperti karyawan MNC. Berkat hal tersebut muncul kesan eksklusif, sehingga kemudian yang dibeli bukan produknya melainkan value atau manfaatnya.
2. Brand Voice
Singkatnya, brand voice adalah cara brand untuk berinteraksi dengan pelanggan. Hal ini termasuk gaya bicara sampai bagaimana brand mengkomunikasikan identitasnya saat berkomunikasi.
Misal saja Apple yang ingin mengkomunikasikan bahwa mereka adalah brand teknologi yang sederhana tetapi modern. Terlihat dari website yang minimalis sampai penggunaan tagline yang singkat.
3. Brand identity
Brand identity adalah identitas yang ingin ditunjukkan brand kepada konsumen mengenai value yang dimiliki brand, cara komunikasi dan interaksinya. Hal tersebut mencakup logo, warna, gaya tulisan, dan citra dari sebuah brand.
“Nah apa yang Founders pikirkan ketika melihat warna hijau, di jalanan? Pasti Gojek atau brand ojol sejenisnya kan?
Hijau sering dikaitkan dengan pertumbuhan, kebangkitan dan kemakmuran. Pemilihan warna hijau oleh Gojek ini sejalan dengan salah satu dari 3 pilar yang mereka miliki yakni dampak. Dimana Gojek ingin membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Dari ketiga pillar ini, mana nih yang sudah kamu terapkan dalam brand yang kamu miliki?
Referensi:
Increasink.co.id
Slice.id
Hubspot.com