Netflix mempunyai prinsip “We are a team, not a family”. Netflix mencari karyawanyang dapat menciptakan kinerja terbaik. Untuk itu, Reed Hasting (Co-Founder Netflix) & Patty McCord (Former Chief Talent Officer Netflix) membuat test assessment yang diperkenalkan tahun 2009 bernama “The Keeper Test”.
Tujuannya memastikan hanya mereka yang terbaik yang berada di Netflix. Dalam keeper test, manajer didorong untuk secara rutin per kuartal untuk menilai setiap karyawan mereka dan memastikan bahwa setiap posisi diisi oleh orang terbaik.
Keeper test berupa pertanyaan: “Jika [nama anggota tim] tiba-tiba mengundurkan diri besok, apakah Anda akan berusaha meyakinkan mereka untuk menetap atau justru merasa sedikit lega dengan kepergian mereka?”.
Kelebihan & Kelemahan The Keeper Test
Kelebihan The Keeper Test
- Dapat Mendorong Kinerja Karyawan
- Meningkatkan rasa takut pada karyawan
- Membantu Proses Pengambilan Keputusan
Kekurangan The Keeper Test
- Mengurangi kenyamanan dalam bekerja
- Membantu memastikan kualitas standar tim
- Tingkat keluar masuk karyawan yang lebih tinggi
Cara Netflix Meminimalisir “Culture of Fear”
Keeper test terdengar sesuatu yang menakutkan. Untuk meminimalisir rasa takut para karyawannya, Netflix melakukan beberapa langkah:
1. The Keeper Test Prompt
Sesi dimana seseorang yang dinilai kurang fit dengan standar perusahaan, kembali diberikan kesempatan untuk menyakinkan manajer tim bahwa dirinya masih layak dan fit di pekerjaanya.
2. Pesangon yang sangat layak
Bagi mereka yang terpaksa harus dihentikan hubungan kerjanya, Netflix memberikan paket pesangon yang sangat layak.
3. Post Exit Q&A
Secara transparan menjelaskan alasan mengapa mereka yang tidak fit dengan perusahaan dikeluarkan. Sesi ini juga disertai dengan feedback yang membangun.
Referensi:
- Hastings, R., & Meyer, E. (2020). No rules rules: Netflix and the culture of reinvention. Random house.
- Testgorilla.com
- Businessinsider.com